Dalam kesempatan tersebut, Ketua Badan Pengurus (BP) Lazismu Kantor Perwakilan (KP) Jawa Timur mengajak seluruh peserta untuk menjaga konsentrasi penuh agar setiap langkah dan keputusan yang dihasilkan mampu menebar manfaat seluas-luasnya bagi umat, Jumat (19/12/2025).

Mengusung tema “Penguatan Inovasi Sosial yang Terintegrasi, Berdampak, dan Berkelanjutan”, Rakerwil Lazismu dijadwalkan berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (19–20/12/2025). Sebanyak 139 peserta yang terdiri atas perwakilan Lazismu dari berbagai daerah di Jawa Timur hadir sejak pagi hari untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Rakerwil dilaksanakan di Hotel Horison Gresik yang berlokasi di Jalan Kalimantan, GKB, Gresik. Para peserta tampak kompak mengenakan seragam khas Lazismu berwarna putih dengan aksen jingga bertuliskan Lasizmu di sebelah kiri. Penampilan tersebut dilengkapi tanda pengenal berwarna senada, dengan raut wajah penuh semangat dan senyum yang menghiasi suasana.

Sejumlah tamu undangan dari berbagai unsur turut hadir dan memeriahkan kegiatan ini, di antaranya Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik, Ketua BP Lazismu KP Jawa Timur, perwakilan Bupati Kabupaten Gresik, Ketua BP Lazismu Pusat, serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Ketua BP Lazismu KP Jawa Timur, Imam Hambali, M.S.E.I., menegaskan bahwa Rakerwil bukan sekadar agenda rutin tahunan, melainkan forum strategis untuk menyamakan visi, memperkuat komitmen, dan menajamkan fokus kerja.

Menurutnya, konsentrasi penuh diperlukan agar Lazismu tidak terjebak pada rutinitas administratif, tetapi mampu melahirkan terobosan program yang berdampak nyata dan berkelanjutan.

Imam Hambali juga mengingatkan bahwa tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat kian kompleks. Oleh karena itu, Lazismu dituntut untuk terus adaptif, responsif, dan inovatif dalam merancang program penghimpunan maupun pendayagunaan.

“Dengan fokus yang sama, kita bisa mengarahkan energi organisasi untuk menjawab kebutuhan mustahik secara tepat dan terukur,” ujarnya di hadapan pimpinan Lazismu daerah se-Jawa Timur.

Ia turut menyoroti pentingnya sinergi antar lembaga dan lintas sektor. Kolaborasi dengan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), komunitas, dunia usaha, serta pemerintah daerah dinilai mampu memperluas jangkauan manfaat. Konsentrasi penuh yang dimaksud bukan hanya pada target angka, tetapi juga pada kualitas dampak sosial yang dirasakan langsung oleh para penerima manfaat.

Dalam forum tersebut, sejumlah agenda strategis dibahas, mulai dari evaluasi kinerja, pemantapan target penghimpunan, hingga penguatan tata kelola dan pelaporan. Dengan tata kelola yang baik dan kepercayaan publik yang kuat, potensi zakat, infak, dan sedekah diharapkan dapat terhimpun secara lebih optimal.

Imam Hambali mencontohkan perkembangan Lazismu di Kabupaten Gresik yang telah memiliki 19 Kantor Layanan Lazismu (KLL) dan berpotensi terus bertambah. “Ayo kita semangat lagi, KLL di berbagai daerah juga harus terus bertumbuh,” serunya.

Rakerwil Lazismu juga diwarnai pemaparan praktik baik dari sejumlah daerah yang berhasil mengembangkan program pemberdayaan ekonomi, seperti program ZISKA, pendidikan, layanan kesehatan yang bekerja sama dengan dinas kesehatan pemerintah kabupaten setempat, serta program kebencanaan melalui penghimpunan donasi, termasuk untuk penanganan bencana di Sumatra. Hal ini menjadi bukti bahwa fokus dan konsistensi kerja mampu melahirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Menutup arahannya, Imam Hambali mengajak seluruh pengelola Lazismu untuk bekerja dengan hati yang ikhlas, pikiran yang jernih, dan langkah yang terukur.

Dengan konsentrasi penuh dan kerja kolektif yang solid, Lazismu Jawa Timur diharapkan mampu terus menebar manfaat, menguatkan kemandirian umat, serta menghadirkan wajah filantropi Islam yang profesional dan berkemajuan. (*)

Penulis : Elisyah Susanty